Rentang Kisah (Gita Savitri Devi)
Terimakasih kak @gitasav, kisah nya keren.
Dari Rentang Kisah gue jadi tau, kalau kerasnya orang tua adalah untuk kebaikan anak-anaknya. Itupun tergantung dari sudut pandang anak terhadap orang tuanya itu sendiri. Orang tua keras dimata anak yang menganggapnya musuh adalah diktator, orang tua keras dimata anak yang menganggapnya malaikat tetaplah malaikat.
Bagian favorit waktu Gita harus belajar ikhlas saat plan dan timeline yang udah dia buat sedemikian rupa berantakan dan harus dibuat lagi dari nol.
Ketempramentalan gue seketika tertampar. Waktu penulis ikhlas dan sadar gak semua hal bisa dihadapi dengan sikap kita yang tempramental yang apa-apa langsung emosi dan benci sama keadaan saat keinginan kita tidak tercapai.
Gue juga jadi tau kalau kemandirian gue gak ada apa-apanya banget, sebiji jagungpun gak ada kalau dibanding Gita.
Serius, gue termasuk orang yang gak punya ambisi besar dalam hal akademis sama kaya Gita waktu zaman SMA dulu. Parahnya gue sampe sekarang sama sekali gak punya ambisi besar dalam hal akademis. Gue kuliah ya biasa-biasa aja, gak punya achiev apapun. Hidup gue juga biasa-biasa aja, parahnya lagi bingung sama cita-cita sendiri atau tujuan hidup sendiri. Bahkan bingung sama passion sendiri sampe detik ini sih kayaknya.
Dari Rentang Kisah gue jadi tau kalau setiap manusia udah ada timeline nya masing-masing. Jadi ya gak perlu iri sama kesuksesan orang lain saat ini.
Penulis bener-bener nulisin kisahnya yg inspiratif sih menurut gue, nyeritain nya juga gak bertele-tele, langsung kena ke point nya.
Selebihnya, baca sendiri aja hehe.
Dari Rentang Kisah gue jadi tau, kalau kerasnya orang tua adalah untuk kebaikan anak-anaknya. Itupun tergantung dari sudut pandang anak terhadap orang tuanya itu sendiri. Orang tua keras dimata anak yang menganggapnya musuh adalah diktator, orang tua keras dimata anak yang menganggapnya malaikat tetaplah malaikat.
Bagian favorit waktu Gita harus belajar ikhlas saat plan dan timeline yang udah dia buat sedemikian rupa berantakan dan harus dibuat lagi dari nol.
Ketempramentalan gue seketika tertampar. Waktu penulis ikhlas dan sadar gak semua hal bisa dihadapi dengan sikap kita yang tempramental yang apa-apa langsung emosi dan benci sama keadaan saat keinginan kita tidak tercapai.
Gue juga jadi tau kalau kemandirian gue gak ada apa-apanya banget, sebiji jagungpun gak ada kalau dibanding Gita.
Serius, gue termasuk orang yang gak punya ambisi besar dalam hal akademis sama kaya Gita waktu zaman SMA dulu. Parahnya gue sampe sekarang sama sekali gak punya ambisi besar dalam hal akademis. Gue kuliah ya biasa-biasa aja, gak punya achiev apapun. Hidup gue juga biasa-biasa aja, parahnya lagi bingung sama cita-cita sendiri atau tujuan hidup sendiri. Bahkan bingung sama passion sendiri sampe detik ini sih kayaknya.
Dari Rentang Kisah gue jadi tau kalau setiap manusia udah ada timeline nya masing-masing. Jadi ya gak perlu iri sama kesuksesan orang lain saat ini.
Penulis bener-bener nulisin kisahnya yg inspiratif sih menurut gue, nyeritain nya juga gak bertele-tele, langsung kena ke point nya.
Selebihnya, baca sendiri aja hehe.
Komentar
Posting Komentar